Saturday 25 April 2009

Hukum Adat Thabi'at

Assalammulaikum....w.b.t

Seterusnya adalah.. Hukum Adat Thabi'at


Adapun yang wajib bagi hukum adat Thabi’at yang dilakukan didalam dunia ini sahaja, seperti makan, apabila makan maka wajib kenyang sekadar yang dimakan begitu juga api apabila bersentuh dengan kayu yang kering maka wajib terbakar, dan pada benda yang tajam yang apabila dipotongkan maka wajib putus atau luka.

Dan begitu juga pada air apabila diminum maka wajib hilang dahaga sekadar yang diminum. Adapun yang mustahil pada adat Thabi’at itu tiada sekali-kali seperti makan tiada kenyang, minum tiada hilang dahaga, dipotong dengan benda yang tajam tiada putus atau luka dan dimasukkan didalam api tiada terbakar. Akan tetapi yang mustahil pada adat itu sudah berlaku pada nabi Ibrahim as di dalam api tiada terbakar dan pada nabi Isma’il as dipotong dengan pisau yang tajam tiada putus atau luka...

Adapun yang mustahil pada adat itu jika berlaku pada rasul-rasul dinamakan Mu’jizat, jika berlaku pada nabi-nabi dinamakan Irhas, jika pada wali-wali dinamakan Karamah, dan jika pada orang yang ta’at dinamakan Ma’unah dan jika berlaku pada orang kafir atau orang fasik yaitu ada empat macam:
1. dinamakan Istidraj pada Zahirnya bagus dan hakikat menyalahi
2. dinamakan Kahanah yaitu pada tukang tenung
3. dinamakan Sa’uzah yaitu pada tukang silap mata
4. dinamakan Sihir yaitu pada tukang sihir


Dan seterusnya saya akan postkan mengenai MA'RIFAT..

Read more...

Aqal & Mumkinun (Baharu Alam)

Assalammualaikum..w.b.t

Aqal

Adapun ‘Aqal itu dua bahagi :
1. ‘Aqal Nazori, yaitu aqal yang berkehendak kepada fikir dan keterangan.

2. ‘Aqal Doruri, yaitu aqal yang tiada berkehendak kepada fikir dan keterangan.

Adapun Hukum ‘Aqal itu tiga bahagi:
1. Wajib ‘Aqal, yaitu barang yang tiada diterima oleh aqal akan tiadanya maka wajib adanya (Zat, Sifat dan Af’al Allah)

2. Mustahil ‘Aqal, yaitu barang yang tiada diterima oleh aqal akan adanya maka mustahil adanya (Segala kebalikan daripada sifat yang wajib, sekutu)

3. Harus ‘Aqal, yaitu barang yang diterima oleh akal akan adanya atau tiadanya (Alam dan segala isinya yang baharu/diciptakan)

Mumkinun (Baharu Alam)

Adapun yang wajib bagi ‘Alam mengandung empat perkara:
1. Jirim, yaitu barang yang beku bersamaan luar dan dalam seperti, batu, kayu, besi dan tembaga

2. Jisim, yaitu barang yang hidup memakai nyawa tiada bersamaan luar dalam seperti manusia dan binatang

3. Jauhar Farad, barang yang tiada boleh dibelah-belah atau dibagi-bagi seperti asap, abu dan kuman yang halus-halus

4. Jauhar Latief, yaitu Jisim yang halus seperti ruh, malaikat, jin, syaitan dan nur


Wajib bagi Jirim, Jisim, Jauhar Farad dan Jauhar Latief bersifat dengan empat sifat:
1. Tempat, maka wajib baginya memakai tempat seperti kiri atau kanan, atas atau bawah, hadapan atau belakang

2. Jihat, maka wajib baginya memakai jihat seperti utara atau selatan, barat atau timur, jauh atau dekat

3. Berhimpun atau bercerai

4. Memakai ‘arad, yaitu gerak atau diam, besar atau kecil, panjang atau pendek dan memakai rasa seperti manis atau masam, masam atau tawar dan memakai warna-warna seperti hitam atau putih, merah atau hijau dan memakai bau-bauan seperti harum atau busuk...


Kita sambung pada post yg seterusnya...

Read more...

Ilmu Tauhid

Sambungan dari ilmu Tauhid - Sifat 20.

Adapun pendahuluan masuk pada menjalankan ilmu tauhid itu berhimpun atas tiga perkara:
1. Khawas yang lima yaitu, Pendengar, Penglihat, Pencium, Perasa lidah dan Penjabat
2. Khabar Mutawatir, yaitu khabar yang turun menurun. Adapun khabar mutawatir itu dua bahagi:

a. Khabar Mutawatir yang datang daripada lidah orang banyak
b. Khabar Mutawatir yang datang daripada lidah rasul-rasul
3. Kandungannya yaitu mengandung pengetahuan dari hal membahas ketetapan pegangan kepercayaan kepada Tuhan dan kepada rasul-rasulNya, daripada beberapa simpulan atau ikatan kepercayaan dengan segala dalil-dalil supaya diperoleh I’tikad yang yakin (kepercayaan yang putus/Jazam sekira-kira menaikkan perasaan/Zauk untuk beramal menurut bagaimana kepercayaan itu.


Kita sambung pada post yg seterusnya...

Read more...

Friday 24 April 2009

Ilmu Tauhid - Sifat 20

Bismillahirrahmanirrahiim…

Adapun Mubadi ilmu tauhid itu sepuluh perkara:

1. Nama ilmu ini yaitu ilmu Tauhid, ilmu Kalam, ilmu Sifat, ilmu Ussuluddin, ilmu ‘Aqidul Iman

2. Tempat ambilannya : yaitu diterbitkan daripada Qur’an dan Hadits

3. Kandungannya yaitu mengandung pengetahuan dari hal membahas ketetapan pegangan kepercayaan kepada Tuhan dan kepada rasul-rasulNya, daripada beberapa simpulan atau ikatan kepercayaan dengan segala dalil-dalil supaya diperoleh I’tikad yang yakin (kepercayaan yang putus/Jazam sekira-kira menaikkan perasaan/Zauk untuk beramal menurut bagaimana kepercayaan itu.

4. Tempat bahasannya atau Maudu’nya kepada empat tempat:

a. Pada Zat Allah Ta’ala dari segi sifat-sifat yang wajib padanya, sifat-sifat yang mustahil padaNya dan sifat-sifat yang harus padaNya.
b. Pada zat rasul-rasul dari segi sifat-sifat yang wajib padanya, sifat-sifat yang mustahil padanya dan sifat-sifat yang harus padanya
c. Pada segala kejadian dari segi jirim dan jisim dan aradh sekira-kira keadaannya itu jadi petunjuknya dan dalil bagi wujud yang menjadikan dia
d. Pada segala pegangan dan kepercayaan dengan kenyataan yang didengar daripada perkhabaran rasul-rasul Allah seperti hal-hal surga dan neraka dan hari kiamat

5. Faedah ilmu ini yaitu dapat mengenal Tuhan dan percaya akan rasul dan mendapat kebahagian hidup didunia dan hidup di akhirat yang kekal.

6. Nisbah ilmu ini dengan lain-lain ilmu, yaitu ilmu ini ialah ilmu yang terbangsa kepada agama islam dan yang paling utama sekali dalam agama islam.

7. Orang yang menghantarkan ilmu ini atau mengeluarkannya yaitu, yang pertama mereka yang menghantarkan titisan ilmu tauhid dengan mendirikan dalilnya untuk menolak perkataan meraka yang menyalahi ialah dari pada ulama-ulama yang mashur yaitu Imam Abu Al hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Mansur At Maturidi tetapi mereka pertama yang menerima ilmu tauhid daripada Allah Ta’ala ialah nabi Adam alaihissalam, dan yang akhir sekali Nabi Muhammad SAW.

8. Hukumnya, yaitu fardhu ‘ain bagi tiap-tiap orang yang mukallaf laki-laki atau perempuan mengetahui sifat-sifat yang wajib, yang mustahil dan yang harus pada Allah Ta’ala dengan jalan Ijmal atau ringkasan begitu juga bagi rasul-rasul Allah dan dengan jalan tafsil atau uraian

9. Kelebihannya yaitu semulia-mulia dan setinggi-tinggi ilmu daripada ilmu yang lain-lain, karena menurut haditsnya nabi: Inallahata’ala lam yafrid syai’an afdola minattauhid wasshalati walaukana syai’an afdola mintu laf tarodohu ‘ala malaikatihi minhum raakitu wa minhum sajidu, artinya, Tuhan tidak memfardukan sesuatu yang terlebih afdhol daripada mengEsakan Tuhan. Jika ada sesuatu terlebih afdhol daripadanya niscaya tetaplah telah difardhukan kepada malaikatnya padahal setengah daripada malaikatnya itu ada yang ruku’ selamanya dan setengah ada yang sujud selamanya dan juga ilmu tauhid ini jadi asal bagi segala ilmu yang lain yang wajib diketahui dan lagi karena mulia , yaitu Zat Tuhan dan rasul dan dari itu maka jadilah maudu’nya semulia-mulia ilmu dalam agama islam.

10. Kesudahan ilmu ini yaitu dapat membedakan antara I’tikad dan kepercayaan syah dengan yang batil dan dapat pula membedakan antara yang menjadikan dengan yang dijadikan atau antara yang Qadim dengan yang muhadasNya

Read more...

ILMU MENGENAL DIRI



Engkau dan Aku


Kalau engkau hendak menemui aku

Turutilah jalan ku jangan jalanmu

Jalanmu jalan nyata

Jalan ku jalan rasa



Berjalanlah engkau pada jalanmu

Dan aku akan berjalan pula pada jalanku

Ushakan kita sejalan, engkau dan aku

Supaya tercapai yang di tuju



Kalau engkau mengatakan kita sejalan

Engkau harus dapat membuktikan

Bukti yang dimaksudkan

Ialah kesanggupan untuk menurutkan.



Engkau mempunyai keinginan

Aku mempunyai kesanggupan

Engkau di luar aku di dalam

Tempat mu di kiri aku di kanan



Berjalanlah engkau pada jalanmu

Untuk menjumpai aku lebih dahulu

Dalam perjalanan kita bertemu

Engkau dan aku



Aku yang engkau jumpai diperjalanan

Tidak akan engkau perdapat, kalau engkau tak bukar haluan

Kerana disaat itu aku keluar engkau ke dalam

Dan untuk mendapat aku, jalanku yang akan di turutkan



Berjalan pada jalanku

Berarti engkau besertaku

Dengan jalan itu engkau akan dapat mengenal aku

Aku yang selama ini terahsia bagi mu.

Read more...

Wednesday 22 April 2009

JANGAN MENYIKSA DIRI

Assalammulaikum.... w.b.t

Allah S.W.T menciptakan dunia seisinya untuk kemudahan manusia itu sendiri, oleh itu hendaklah manusia memanfaatkannya.

Sahabat Anas menceritakan bahwa satu hari Rasulullah S.A.W melihat seorang yang dipapah oleh kedua orang anaknya menunaikan haji dengan berjalan kaki.

Apabila melihat keadan itu maka baginda betanya, "Mengapa dengan orang ini?"

Dua anak itu berkata, "Dia bernazar hendak menunaikan hai dengan berjalan kaki."

Rasulullah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T tidak memerlukan orang yang menyiksakan dirinya."

Ketika itu juga Rasulullah memerintahkan kepada orang itu agar naik kenderaan untuk menunaikan haji.

Dalam satu peristiwa lain, seseorang menziarahi tuan gurunya yang sudah lama berpisah, dia berjalan kaki beberapa batu ke rumah gurunya dengan maksud untuk mendapat pahala yang lebih. Setiba di rumah gurunya itu, tuan guru itu bertanya, "Kamu datang dengan apa?"

Anak murid itu berkata, "Saya berjalan kaki."
Apabila tuan guru itu mendengar jawapan anak muridnya itu dia berkata :

"Dia telah menciptakan kuda, baghal dan keldai agar kamu mengenderainya."

Read more...

Tuesday 21 April 2009

Amal Yang Membuka Pintu Syurga

Assalammualikum... w.b.t

Tazkirah kali ini saya post kan tengtang kisah pengajaran yang boleh kita buat peringatan dalam kehidupan seharian kita.. teruskan membaca.. supaya bertambah ilmu,

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa wang lebih banyak kerana keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa wang sesenpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Pun begitu Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih....

Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan sholat berjamaah. Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab dengan hairan. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari kedalam begnya sesuatu seraya berkata: "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah wang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.

Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.

Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mahu menghutangkan hartanya kerana Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh wangnya kepada orang itu.

Pada waktu ia pulang dan Fatimah kehairanan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kerana Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu syurga untuk kita."

Read more...

Sunday 19 April 2009

10 Sifat Orang Zalim

Assalammualaikumm..w.b.t

Ulama sufi Sufiyah Ath-Thani menyebut 10 jenis sifat zalim yang selalu melingkari hidup manusia. Berikut dicatatkan sifat zalim untuk renungan bersama. Dengan kekuatan jiwa insya-Allah kita akan dapat berusaha menghindarkannya daripada membenih di dalam diri.


Pertama: Orang yang sampai atau singgah di sesuatu tempat pada Jumaat, dia sengaja mengelak diri dan tidak mahu menunaikan solat Jumaat, sedangkan orang ramai menunaikannya.

Ke-2: Orang yang melintasi kawasan perkuburan tetapi tidak mahu mengucapkan 'Assalamualaikum' kepada penghuni kubur.

Ke-3: Orang yang masuk ke dalam masjid, tetapi keluar semula tanpa mengerjakan solat sunat Tahiyyatul Masjid sebanyak dua rakaat.

Ke-4: Orang yang tahu membaca al-Quran, tetapi tidak mahu membacanya sekurang-kurangnya satu ayat sehari. Tetapi jika seorang yang menunaikan solat lima waktu setiap hari, pasti dia akan membaca lebih daripada 100 ayat.

Ke-5: Orang yang berdoa untuk kebaikan diri sendiri dan tidak mendoakan kesejahteraan orang lain. Termasuklah seorang imam yang hanya mendoakan untuk dirinya saja, sedang makmum turut sama mengaminkan doa yang dibacanya.

Ke-6: Apabila seorang alim dan berilmu pengetahuan datang ke sesebuah tempat tidak ada yang datang untuk menuntut ilmu daripadanya, sedangkan dia dihantar ke tempat itu untuk memberi tunjuk ajar, khususnya dalam bidang keagamaan.

Ke-7: Orang yang dijemput untuk menghadiri sesuatu majlis tetapi sengaja tidak menghadirkan diri tanpa alasan munasabah.

Ke-8: Dua orang yang bertemu dalam perjalanan lalu mereka berbual mesra, namun tidak bertanyakan nama masing-masing.

Ke-9: Orang yang tidak mempunyai sebarang pekerjaan, tetapi tidak pula mengambil kesempatan daripada masa yang terluang untuk mencari ilmu pengetahuan.

Ke-10: Orang yang tidur dalam kekenyangan, sedangkan jiran atau penduduk di sekitar tempat tinggalnya menderita kelaparan.

Read more...

..:: MY LIVE ::..

Thoriqat Qodhiriyah IKHWAN Ahli BAI'AH 30
Simpang Tiga

..:: ABOUT TAZKIRAH ::..



Rahsia hidup kita

"DIRI" ini lah yang menghidupkan jasad selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI" ini harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita,kerana ia mengandungi banyak rahsia dan serba guna, di dunia dan akhirat, Insyaallah.

Kenal kah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya? Sudah tentu kerana dia datang dari sana, dari MAHA pencipta dan MAHA besar.

Banyak lagi persoalan yang akan timbul apabila kita dapat mengenal "DIRI" kita yang sebenar benar "DIRI" ini, kita harus belajar dari "DIRI" ini:

Dia mengetahui kerana dia datang dari yang MAHA mengetahui

Dia bijak kerana datang dari yang MAHA bijaksana

Dia lah sebaik baik Guru dalam kehidupan kita

Kehidupan sebenar ialah di dalam, dan kehidupan dunia ini mendatang kemudian,

..:: AWARD FOR FRIEND ::..

..:: TAZKIRAH FOLLOWERS ::..

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP