TAKDIR DAN KUDRAT ALLAH SWT
Assalammualaikumm w.b.t
Post kali ni berlatar belakangkan bahan ilmiah... semoga ia bermanafaat kepada kita semua...
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzd) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah". (Al-Hadid:22)
Apa pun yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh manusia telah jelas hasilnya bagi Allah. Jadi apa ertinya usaha kita sebagai manusia? Apakah kita sebagai umat yang terkena bencana itu dapat menghindar ketentuan atau takdir Allah? Dalam kesempatan kali ini saya akan mencuba untuk menjelaskan masalah ini.
Takdir dan Qadar Bagi Manusia
Menurut penjelasan Ibnu Faris, seorang pakar bahasa Al-Quran, kata qadar dan Alqadir berasal dari kata yang terdiri dari huruf qaaf, daal dan raa'. Kata-kata yang terbentuk dari huruf-huruf tersebut mengandungi erti akhir dari sesuatu dan substansnya. Dalam bukunya Mu'jam Magaavis Allughah, Ibnu Faris menyatakan, "Jika anda berkata qadr (takdir), maka maknanya adalah ketetapan Allah atas segala sesuatu sesuai dengan batas akhir yang dikehendakiNya."Ada qadr (kudrat) bagi sesuatu yang dianugerahkan Allah sesuai dengan firmanNya: "Dan memberinya rezeki dan arah yang tiada disangka-sangka “.
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan keperluannya)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu".(Ath-Thalaaq:3)
Segala sesuatu kecil atau besar telah ditetapkan takdirnya oleh Allah SWT. Semua peristiwa yang terjadi di alam ini, dari sisi kejadiannya dalam kadar atau ukuran tertentu, pada tempat dan waktu tertentu, itulah yang namanya takdir. Jadi, kes yang terjadi ke atas DS Anwar Ibrahim merupakan takdir Allah SWT. Tidak ada suatu kejadian pun di luar takdir Allah. Semua kejadian berada di bawah pengetahuan dan ketentuan Allah. Oleh itu, kepada semua pejuang-pejuang keadilan khususnya ahli keluarga beliau teruskan bersabar dan banyak memohon pertolongan dariNya.
Manusia hanya memiliki kemampuan yang terbatas menurut ketentuan yang telah ditetapkan Allah kepadanya. Manusia telah ditetapkan dan ditakdirkan untuk hidup di darat dan tidak dapat hidup di alam lain. Ini suatu ketetapan dari Allah kepada umat manusia. Ketetapan ini tidak mungkin dilampaui kecuali manusia mahu menggunakan akal fikirannya untuk menciptakan alat bantu (misalnya alat bantu pernafasan untuk dapat hidup di bulan atau di laut). Namun kemampuan akal manusia juga sangat terbatas.
0 comments:
Post a Comment