Friday 3 October 2008

BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM

BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM (1/4)
Muhammad Husain Haekal

Sumber peradaban pertama - Agama Yahudi dan Kristen - Sekta-sekta Kristen dan Pertentangannya - Majusi Persia di jazirah Arab - Jalan-jalan kafilah - Yaman dan peradabannya - Sebabnya Jazirah bertahan pada paganisma.

PENYELIDIKAN mengenai sejarah peradaban manusia dan dari manapula asal-usulnya, sebenarnya masih ada hubungannya denganzaman kita sekarang ini. Penyelidikan demikian sudah lamamenetapkan, bahwa sumber peradaban itu sejak lebih dari enamribu tahun yang lalu adalah Mesir. Zaman sebelum itudimasukkan orang kedalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itusukar sekali akan sampai kepada suatu penemuan yang ilmiah.Sarjana-sarjana ahli purbakala (arkelogi) kini kembalimengadakan penggalian-penggalian di Irak dan Suria denganmaksud mempelajari soal-soal peradaban Asiria dan Funisiaserta menentukan zaman permulaan daripada kedua macamperadaban itu: adakah ia mendahului peradaban Mesir masaFiraun dan sekaligus mempengaruhinya, ataukah ia menyusul masaitu dan terpengaruh karenanya?

Apapun juga yang telah diperoleh sarjana-sarjana arkelogidalam bidang sejarah itu, samasekali tidak akan mengubahsesuatu dari kenyataan yang sebenarnya, yang dalam penggalianbenda-benda kuno Tiongkok dan Timur Jauh belum memperlihatkanhasil yang berlawanan. Kenyataan ini ialah bahwa sumberperadaban pertama - baik di Mesir, Funisia atau Asiria - adahubungannya dengan Laut Tengah; dan bahwa Mesir adalah pusatyang paling menonjol membawa peradaban pertama itu ke Yunaniatau Rumawi, dan bahwa peradaban dunia sekarang, masa hidupkita sekarang ini, masih erat sekali hubungannya denganperadaban pertama itu.

Apa yang pernah diperlihatkan oleh Timur Jauh dalampenyelidikam tentang sejarah peradaban, tidak pernah memberipengaruh yang jelas terhadap pengembangan peradaban-peradabanFira'un, Asiria atau Yunani, juga tidak pernah mengubah tujuandan perkembangan peradaban-peradaban tersebut. Hal ini baruterjadi sesudah ada akulturasi dan saling-hubungan denganperadaban Islam. Di sinilah proses salingpengaruh-mempengaruhi itu terjadi, proses asimilasi yang sudahsedemikian rupa, sehingga pengaruhnya terdapat pada peradabandunia yang menjadi pegangan umat manusia dewasa ini.

Peradaban-peradaban itu sudah begitu berkembang dan tersebarke pantai-pantai Laut Tengah atau di sekitarnya, di Mesir, diAsiria dan Yunani sejak ribuan tahun yang lalu, yang sampaisaat ini perkembangannya tetap dikagumi dunia: perkembangandalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang pertanian,perdagangan, peperangan dan dalam segala bidang kegiatanmanusia. Tetapi, semua peradaban itu, sumber danpertumbuhannya, selalu berasal dari agama. Memang benar bahwasumber itu berbeda-beda antara kepercayaan trinitas MesirPurba yang tergambar dalam Osiris, Isis dan Horus, yangmemperlihatkan kesatuan dan penjelmaan hidup kembali dinegerinya serta hubungan kekalnya hidup dari bapa kepada anak,dan antara paganisma Yunani dalam melukiskan kebenaran,kebaikan dan keindahan yang bersumber dan tumbuh darigejala-gejala alam berdasarkan pancaindera; demikian sesudahitu timbul perbedaan-perbedaan yang dengan penggambaransemacam itu dalam pelbagai zaman kemunduran itu telahmengantarkannya ke dalam kehidupan duniawi. Akan tetapi sumbersemua peradaban itu tetap membentuk perjalanan sejarah dunia,yang begitu kuat pengaruhnya sampai saat kita sekarang ini,sekalipun peradaban demikian hendak mencoba melepaskan diridan melawan sumbernya sendiri itu dari zaman ke zaman. Siapatahu, hal yang serupa kelak akan hidup kembali.

Dalam lingkungan masyarakat ini, yang menyandarkanperadabannya sejak ribuan tahun kepada sumber agama, dalamlingkungan itulah dilahirkan para rasul yang membawaagama-agama yang kita kenal sampai saat ini. Di Mesirdilahirkan Musa, dan dalam pangkuan Firaun ia dibesarkan dandiasuh, dan di tangan para pendeta dan pemuka-pemuka agamakerajaan itu ia mengetahui keesaan Tuhan dan rahasia-rahasiaalam.

Setelah datang ijin Tuhan kepadanya supaya ia membimbing umatdi tengah-tengah Firaun yang berkata kepada rakyatnya: "Akulahtuhanmu yang tertinggi" iapun berhadapan dengan Firaun sendiridan tukang-tukang sihirnya, sehingga akhirnya terpaksa iabersama-sama orang-orang Israil yang lain pindah ke Palestina.Dan di Palestina ini pula dilahirkan Isa, Ruh dan Firman Allahyang ditiupkan ke dalam diri Mariam. Setelah Tuhan menarikkembali Isa putera Mariam, murid-muridnya kemudian menyebarkanagama Nasrani yang dianjurkan Isa itu. Mereka danpengikut-pengikut mereka mengalami bermacam-macampenganiayaan. Kemudian setelah dengan kehendak Tuhan agama initersebar, datanglah Maharaja Rumawi yang menguasai duniaketika itu, membawa panji agama Nasrani. Seluruh KerajaanRumawi kini telah menganut agama Isa. Tersebarlah agama ini diMesir, di Syam (Suria-Libanon dan Palestina) dan Yunani, dandari Mesir menyebar pula ke Ethiopia. Sesudah itu selamabeberapa abad kekuasaan agama ini semakin kuat juga. Semuayang berada di bawah panji Kerajaan Rumawi dan yang inginmengadakan persahabatan dan hubungan baik dengan Kerajaan ini,berada di bawah panji agama Masehi itu.

Berhadapan dengan agama Masehi yang tersebar di bawah panjidan pengaruh Rumawi itu berdiri pula kekuasaan agama Majusi diPersia yang mendapat dukungan moril di Timur Jauh dan diIndia. Selama beberapa abad itu Asiria dan Mesir yangmembentang sepanjang Funisia, telah merintangi terjadinyasuatu pertarungan langsung antara kepercayaan dan peradabanBarat dengan Timur. Tetapi dengan masuknya Mesir dan Funisiake dalam lingkungan Masehi telah pula menghilangkan rintanganitu. Paham Masehi di Barat dan Majusi di Timur sekarang sudahberhadap-hadapan muka. Selama beberapa abad berturut-turut,baik Barat maupun Timur, dengan hendak menghormati agamanyamasing-masing, yang sedianya berhadapan dengan rintangan alam,kini telah berhadapan dengan rintangan moril, masing-masingmerasa perlu dengan sekuat tenaga berusaha mempertahankankepercayaannya, dan satu sama lain tidak saling mempengaruhikepercayaan atau peradabannya, sekalipun peperangan antaramereka itu berlangsung terus-menerus sampai sekian lama.

Akan tetapi, sekalipun Persia telah dapat mengalahkan Rumawidan dapat menguasai Syam dan Mesir dan sudah sampai pula diambang pintu Bizantium, namun tak terpikir oleh raja-rajaPersia akan menyebarkan agama Majusi atau menggantikan tempatagama Nasrani. Bahkan pihak yang kini berkuasa itu malahanmenghormati kepercayaan orang yang dikuasainya. Rumah-rumahibadat mereka yang sudah hancur akibat perang dibantu pulamembangun kembali dan dibiarkan mereka bebas menjalankanupacara-upacara keagamaannya. Satu-satunya yang diperbuatpihak Persia dalam hal ini hanyalah mengambil Salib Besar dandibawanya ke negerinya. Bilamana kelak kemenangan itu bergantiberada di pihak Rumawi Salib itupun diambilnya kembali daritangan Persia. Dengan demikian peperangan rohani di Barat itutetap di Barat dan di Timur tetap di Timur. Dengan demikianrintangan moril tadi sama pula dengan rintangan alam dan keduakekuatan itu dari segi rohani tidak saling berbenturan.

Keadaan serupa itu berlangsung terus sampai abad keenam. Dalampada itu pertentangan antara Rumawi dengan Bizantium makinmeruncing. Pihak Rumawi, yang benderanya berkibar di benuaEropa sampai ke Gaul dan Kelt di Inggris selama beberapagenerasi dan selama zaman Julius Caesar yang dibanggakan duniadan tetap dibanggakan, kemegahannya itu berangsur-angsur telahmulai surut, sampai akhirnya Bizantium memisahkan diri dengankekuasaan sendiri pula, sebagai ahliwaris Kerajaan Rumawi yangmenguasai dunia itu. Puncak keruntuhan Kerajaan Rumawi ialahtatkala pasukan Vandal yang buas itu datang menyerbunya danmengambil kekuasaan pemerintahan di tangannya. Peristiwa initelah menimbulkan bekas yang dalam pada agama Masehi yangtumbuh dalam pangkuan Kerajaan Rumawi. Mereka yang sudahberiman kepada Isa itu telah mengalami pengorbanan-pengorbananbesar, berada dalam ketakutan di bawah kekuasaan Vandal itu.

Mazhab-mazhab agama Masehi ini mulai pecah-belah.Dari zaman kezaman mazhab-mazhab itu telah terbagi-bagi ke dalamsekta-sekta dan golongan-golongan. Setiap golongan mempunyaipandangan dan dasar-dasar agama sendiri yang bertentangandengan golongan lainnya. Pertentangan-pertentangan antaragolongan-golongan satu sama lain karena perbedaan pandanganitu telah mengakibatkan adanya permusuhan pribadi yang terbawaoleh karena moral dan jiwa yang sudah lemah, sehingga cepatsekali ia berada dalam ketakutan, mudah terlibat dalamfanatisma yang buta dan dalam kebekuan. Pada masa-masa itu, diantara golongan-golongan Masehi itu ada yang mengingkari bahwaIsa mempunyai jasad disamping bayangan yang tampak padamanusia; ada pula yang mempertautkan secara rohaniah antarajasad dan ruhnya sedemikian rupa sehingga memerlukan khayaldan pikiran yang begitu rumit untuk dapat menggambarkannya;dan disamping itu ada pula yang mau menyembah Mariam,sementara yang lain menolak pendapat bahwa ia tetap perawansesudah melahirkan Almasih.

Terjadinya pertentangan antara sesama pengikut-pengikut Isaitu adalah peristiwa yang biasa terjadi pada setiap umat danzaman, apabila ia sedang mengalami kemunduran: soalnya hanyaterbatas pada teori kata-kata dan bilangan saja, dan pada tiapkata dan tiap bilangan itu ditafsirkan pula denganbermacam-macam arti, ditambah dengan rahasia-rahasia, ditambahdengan warna-warni khayal yang sukar diterima akal dan hanyadapat dikunyah oleh perdebatan-perdebatan sophisma yang kakusaja.

Salah seorang pendeta gereja berkata: "Seluruh penjuru kotaitu diliputi oleh perdebatan. Orang dapat melihatnya dalampasar-pasar, di tempat-tempat penjual pakaian, penukaran uang,pedagang makanan. Jika ada orang bermaksud hendak menukarsekeping emas, ia akan terlibat ke dalam suatu perdebatantentang apa yang diciptakan dan apa yang bukan diciptakan.Kalau ada orang hendak menawar harga roti maka akandijawabnya: Bapa lebih besar dari putera dan putera tundukkepada Bapa. Bila ada orang yang bertanya tentang kolam mandiadakah airnya hangat, maka pelayannya akan segera menjawab:"Putera telah diciptakan dari yang tak ada."

Tetapi kemunduran yang telah menimpa agama Masehi sehingga iaterpecah-belah kedalam golongan-golongan dan sekta-sekta itudari segi politik tidak begitu besar pengaruhnya terhadapKerajaan Rumawi. Kerajaan itu tetap kuat dan kukuh.Golongan-golongan itupun tetap hidup dibawah naungannya dengantetap adanya semacam pertentangan tapi tidak sampai orangmelibatkan diri kedalam polemik teologi atau sampai memasukipertemuan-pertemuan semacam itu yang pernah diadakan gunamemecahkan sesuatu masalah. Suatu keputusan yang pernahdiambil oleh suatu golongan tidak sampai mengikat golonganyang lain. Dan Kerajaanpun telah pula melindungi semuagolongan itu dan memberi kebebasan kepada mereka mengadakanpolemik, yang sebenarnya telah menambah kuatnya kekuasaanKerajaan dalam bidang administrasi tanpa mengurangipenghormatannya kepada agama. Setiap golongan jadinyabergantung kepada belas kasihan penguasa, bahkan ada dugaanbahwa golongan itu menggantungkan diri kepada adanya pengakuanpihak yang berkuasa itu.

Sikap saling menyesuaikan diri di bawah naungan Imperium ituitulah pula yang menyebabkan penyebaran agama Masehi tetapberjalan dan dapat diteruskan dari Mesir dibawah Rumawi sampaike Ethiopia yang merdeka tapi masih dalam lingkunganpersahabatan dengan Rumawi. Dengan demikian ia mempunyaikedudukan yang sama kuat di sepanjang Laut Merah seperti disekitar Laut Tengah itu. Dari wilayah Syam ia menyeberang kePalestina. Penduduk Palestina dan penduduk Arab Ghassan yangpindah ke sana telah pula menganut agama itu, sampai ke pantaiFurat, penduduk Hira, Lakhmid dan Mundhir yang berpindah daripedalaman sahara yang tandus ke daerah-daerah subur jugademikian, yang selanjutnya mereka tinggal di daerah itubeberapa lama untuk kemudian hidup di bawah kekuasaan PersiaMajusi.

Dalam pada itu kehidupan Majusi di Persia telah pula mengalamikemunduran seperti agama Masehi dalam Imperium Rumawi. Kalaudalam agama Majusi menyembah api itu merupakan gejala yangpaling menonjol, maka yang berkenaan dengan dewa kebaikan dankejahatan pengikut-pengikutnya telah berpecah-belah jugamenjadi golongan-golongan dan sekta-sekta pula. Tapi disinibukan tempatnya menguraikan semua itu. Sungguhpun begitukekuasaan politik Persia tetap kuat juga. Polemik keagamaantentang lukisan dewa serta adanya pemikiran bebas yangtergambar dibalik lukisan itu, tidaklah mempengaruhinya.Golongan-golongan agama yang berbeda-beda itu semua berlindungdi bawah raja Persia. Dan yang lebih memperkuat pertentanganitu ialah karena memang sengaja digunakan sebagai suatu carasupaya satu dengan yang lain saling berpukulan, atas dasarkekuatiran, bila salah satunya menjadi kuat, maka Raja atausalah satu golongan itu akan memikul akibatnya.

0 comments:

..:: MY LIVE ::..

Thoriqat Qodhiriyah IKHWAN Ahli BAI'AH 30
Simpang Tiga

..:: ABOUT TAZKIRAH ::..



Rahsia hidup kita

"DIRI" ini lah yang menghidupkan jasad selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI" ini harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita,kerana ia mengandungi banyak rahsia dan serba guna, di dunia dan akhirat, Insyaallah.

Kenal kah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya? Sudah tentu kerana dia datang dari sana, dari MAHA pencipta dan MAHA besar.

Banyak lagi persoalan yang akan timbul apabila kita dapat mengenal "DIRI" kita yang sebenar benar "DIRI" ini, kita harus belajar dari "DIRI" ini:

Dia mengetahui kerana dia datang dari yang MAHA mengetahui

Dia bijak kerana datang dari yang MAHA bijaksana

Dia lah sebaik baik Guru dalam kehidupan kita

Kehidupan sebenar ialah di dalam, dan kehidupan dunia ini mendatang kemudian,

..:: AWARD FOR FRIEND ::..

..:: TAZKIRAH FOLLOWERS ::..

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP