Friday 3 October 2008

BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM

BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM (3/4)
Muhammad Husain Haekal

Setelah surat Kaisar sampai ke tangan Najasyi, ia mengirimkanbersama orang Yaman itu - yang membawa surat - sepasukantentara di bawah pimpinan Aryat (Harith) dan Abraha al-Asyramsalah seorang prajuritnya. Aryat menyerbu Kerajaan Yaman atasnama penguasa Abisinia. Ia memerintah Yaman ini sampai iadibunuh oleh Abraha yang kemudian menggantikan kedudukannya.Abraha inilah yang memimpin pasukan gajah, dan dia yangkemudian menyerbu Mekah guna menghancurkan Ka'bah tetapigagal, seperti yang akan terlihat nanti dalam pasal berikut.

Anak-anak Abraha kemudian menguasai Yaman dengan tindakansewenang-wenang. Melihat bencana yang begitu lama menimpapenduduk, Saif bin Dhi Yazan pergi hendak menemui MaharajaRumawi. Ia mengadukan hal itu kepadanya dan memintanya supayamengirimkan penguasa lain dan Rumawi ke Yaman. Tetapi karenaadanya perjanjian persekutuan antara Kaisar Yustinianus denganNajasyi tidak mungkin ia dapat memenuhi permintaan Saif binDhi Yazan itu. Oleh karena itu Saif meninggalkan Kaisar danpergi menemui Nu'man bin'l-Mundhir selaku Gubernur yangdiangkat oleh Kisra untuk daerah Hira dan sekitarnya di Irak.3

Nu'man dan Saif bin Dhi Yazan bersama-sama datang menghadapKisra Parvez. Waktu itu ia sedang duduk dalam Ruangan Resepsi(Iwan Kisra) yang megah dihiasi oleh lukisan-lukisan bimasaktipada bagian tahta itu. Di tempat musim dinginnya bagian inidikelilingi dengan tabir-tabir dari bulu binatang yang mewahsekali. Di tengah-tengah itu bergantungan lampu-lampu kendilterbuat daripada perak dan emas dan diisi penuh dengan airtawar. Di atas tahta itulah terletak mahkotanya yang besarberhiaskan batu delima, kristal dan mutiara bertali emas danperak, tergantung dengan rantai dari emas pula. Ia sendirimemakai pakaian serba emas. Setiap orang yang memasuki tempatitu akan merasa terpesona oleh kemegahannya. Demikian jugahalnya dengan Saif bin Dhi Yazan.

Kisra menanyakan maksud kedatangannya itu dan Saifpunbercerita tentang kekejaman Abisinia di Yaman. Sungguhpun padamulanya Kisra Parvez ragu-ragu, tetapi kemudian ia mengirimkanjuga pasukannya di bawah pimpinan Wahraz (Syahrvaraz?), salahseorang keluarga ningrat Persia yang paling berani. Persiatelah mendapat kemenangan dan orang-orang Abisinia dapatdiusir dari Yaman yang sudah didudukinya selama 72 tahun itu.

Sejak itulah Yaman berada di bawah kekuasaan Persia, danketika Islam lahir seluruh daerah Arab itu berada dalamnaungan agama baru ini.

Akan tetapi orang-orang asing yang telah menguasai Yaman itutidak langsung di bawah kekuasaan Raja Persia. Terutama halitu terjadi setelah Syirawih (Shiruya Kavadh II) membunuhayahnya, Kisra Parvez, dan dia sendiri menduduki takhta. Iamembayangkan - dengan pikirannya yang picik itu bahwa duniadapat dikendalikan sekehendaknya dan bahwa kerajaannyamembantu memenuhI kehendaknya yang sudah hanyut dalam hidupkesenangan itu. Masalah-masalah kerajaan banyak sekali yangtidak mendapat perhatian karena dia sudah mengikuti nafsunyasendiri. Ia pergi memburu dalam suatu kemewahan yang belumpernah terjadi Ia berangkat diiringi oleh pemuda-pemudaningrat berpakaian merah, kuning dan lembayung, dikelilingioleh pengiring-pengiring yang membawa burung elang dan harimauyang sudah dijinakkan dan ditutup moncongnya; oleh budak-budakyang membawa wangi-wangian, oleh pengusir-pengusir lalat danpemain-pemain musik. Supaya merasa dirinya dalam suasana musimsemi sekalipun sebenarnya dalam musim dingin yang berat, iabeserta rombongannya duduk di atas permadani yang lebardilukis dengan lorong-lorong, ladang dan kebun yang ditanamibunga-bungaan aneka warna, dan dilatarbelakangi olehsemak-semak, hutan hijau serta sungai-sungai berwarna perak.

Tetapi sungguhpun Syirawih begitu jauh mengikutikesenangannya, kerajaan Persia tetap dapat mempertahankankemegahannya, dan tetap merupakan lawan yang kuat terhadapkekuasaan Bizantium dan penyebaran Kristen. Sekalipun dengannaik tahtanya Syirawih ini telah mengurangi kejayaankerajaannya, ia telah memberi kesempatan kepada kaum Musliminmemasuki negerinya dan menyebarkan Islam.

Yaman yang telah dijadikan gelanggang pertentangan sejak abadke-4 itu sebenarnya telah meninggalkan bekas yang dalam sekalidalam sejarah Semenanjung Arab dari segi pembagianpenduduknya. Disebutkan bahwa Bendungan Ma'rib yang olehsuku-bangsa Himyar telah dimanfaatkan untuk keuntungannegerinya, telah hancur pula dilanda banjir besar. Disebabkanoleh adanya pertentangan yang terus-menerus itu, lalailahmereka yang harus selalu mengawasi dan memeliharanya.Bendungan itu lapuk dan tidak tahan lagi menahan banjir.Dikatakan juga, bahwa setelah Rumawi melihat Yaman menjadipusat pertentangan antara kerajaannya dengan Persia dan bahwaperdagangannya terancam karena pertentangan itu, iapunmenyiapkan armadanya menyeberangi Laut Merah - antara Mesirdengan negeri-negeri Timur yang jauh - guna menarikperdagangan yang dibutuhkan oleh negerinya. Dengan demikiantidak perlu lagi ia menempuh jalan kafilah.

Mengenai peristiwanya, ahli-ahli sejarah sependapat, tetapimengenai sebab terjadinya peristiwa itu mereka berlainanpendapat. Peristiwanya ialah mengenai pindahnya kabilah Azd diYaman ke Utara. Semua mereka sependapat tentang kepindahanini, sekalipun sebagian menghubungkannya dengan sepinyabeberapa kota di Yaman karena mundurnya perdagangan yang biasamelalui tempat itu. Yang lain menghubung-hubungkan kepadarusaknya bendungan Ma'rib, sehingga banyak di antarakabilah-kabilah yang pindah karena takut binasa. Tetapi apapunjuga kejadiannya, namun adanya imigrasi ini telah menyebabkanYaman jadi berhubungan dengan negeri-negeri Arab lainnya,suatu hubungan keturunan dan percampuran yang sampai sekarangmasih dicoba oleh para sarjana menyelidikinya.

Apabila sistem politik di Yaman sudah menjadi kacau sepertiyang dapat kita saksikan, yang disebabkan oleh keadaan yangmenimpa negeri itu serta dijadikannya tempat itu medanpertarungan, maka struktur politik serupa itu tidak dikenalpada beberapa negeri Semenanjung Arab lainnya waktu itu.Segala macam sistem yang dapat dianggap sebagai suatu sistempolitik seperti pengertian kita sekarang atau sepertipengertian negara-negara yang sudah maju pada masa itu, didaerah-daerah seperti Tihama, Hijaz, Najd dan sepanjangdataran luas yang meliputi negeri-negeri Arab, pengertiandemikian itu belum dikenal. Anak negeri pada masa itu bahkansampai sekarang adalah penduduk pedalaman yang tidak biasa dikota-kota. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu tempat.Yang mereka kenal hanyalah hidup mengembara selalu,berpindah-pindah mencari padang rumput dan menuruti keinginanhatinya. Mereka tidak mengenal hidup cara lain selainpengembaraan itu.

Seperti juga ditempat-tempat lain, disinipun dasar hiduppengembaraan itu ialah kabilah. Kabilah-kabilah yang selalupindah dan mengembara itu tidak mengenal suatu peraturan atautata-cara seperti yang kita kenal. Mereka hanya mengenalkebebasan pribadi, kebebasan keluarga dan kebebasan kabilahyang penuh. Sedang orang kota, atas nama tata-tertib maumengalah dan membuang sebagian kemerdekaan mereka untukkepentingan masyarakat dan penguasa, sebagai imbalan atasketenangan dan kemewahan hidup mereka. Sedang seorangpengembara tidak pedulikan kemewahan, tidak betah denganketenangan hidup menetap, juga tidak tertarik kepada apapun -seperti kekayaan yang menjadi harapan orang kota - selainkebebasannya yang mutlak. Ia hanya mau hidup dalam persamaanyang penuh dengan anggota-anggota kabilahnya ataukabilah-kabilah lain sesamanya. Dasar kehidupannya ialahseperti makhluk-makhluk lain, mau survive, mau bertahan terussehingga sesuai dengan kaidah-kaidah kehormatannya yang sudahditanamkan dalam hidup mengembara yang serba bebas itu.

Oleh karena itu, kaum pengembara tidak menyukai tindakanketidak adilan yang ditimpakan kepada mereka. Mereka maumelawannya mati-matian, dan kalau tidak dapat melawan,ditinggalkannya tempat tinggal mereka itu, dan merekamengembara lagi ke seluruh jazirah, bila memang terpaksa harusdemikian.

Juga itu pula sebabnya, perang adalah jalan yang paling mudahbagi kabilah-kabilah ini bila harus juga timbul perselisihanyang tidak mudah diselesaikan dengan cara yang terhormat.Karena bawaan itu juga, maka tumbuhlah di kalangan sebagianbesar kabilah-kabilah itu sifat-sifat harga diri, keberanian,suka tolong-menolong, melindungi tetangga serta sikapmemaafkan sedapat mungkin dan semacamnya. Sifat-sifat ini akanmakin kuat apabila semakin dekat ia kepada kehidupanpedalaman, dan akan makin hilang apabila semakin dekat iakepada kehidupan kota.

Seperti kita sebutkan, karena faktor-faktor ekonomi juga, baikRumawi maupun Persia, hanya merasa tertarik kepada Yaman sajadari antara jazirah lainnya yang memang tidak mau tunduk itu.Mereka lebih suka meninggalkan tanah air daripada tundukkepada perintah. Baik pribadi-pribadi atau kabilah-kabilahtidak akan taat kepada peraturan apapun yang berlaku ataukepada lembaga apapun yang berkuasa.

Sifat-sifat pengembaraan itu cukup mempengaruhi daerah yangkecil-kecil yang tumbuh di sekitar jaziarah karena adanyaperdagangan para kafilah, seperti yang sudah kita terangkan.Daerah-daerah ini dipakai oleh para pedagang sebagai tempatberistirahat sesudah perjalanan yang begitu meletihkan. Disitu mereka bertemu dengan tempat-tempat pemujaan sang dewaguna memperoleh keselamatan bagi mereka serta menjauhkanmarabahaya gurun sahara serta mengharapkan perdagangan merekaselamat sampai di tempat tujuan.

Kota-kota seperti Mekah, Ta'if, Yathrib dan yang sejenis ituseperti wahah-wahah (oase) yang terserak di celah-celah gunungatau gurun pasir, terpengaruh juga oleh sifat-sifatpengembaraan demikian itu. Dalam susunan kabilah sertacabang-cabangnya, perangai hidup, adat-istiadat sertakebenciannya terhadap segala yang membatasi kebebasannya lebihdekat kepada cara hidup pedalaman daripada kepada cara-cara dikota, sekalipun mereka dipaksa oleh sesuatu cara hidup yangmenetap, yang tentunya tidak sama dengan cara-hidup pedalaman.Dalam pembicaraan tentang Mekah dan Yathrib pada pasal berikutini akan terlihat agak lebih terperinci.

Lingkungan masyarakat dalam alam demikian ini serta keadaanmoral, politik dan sosial yang ada pada mereka, mempunyaipengaruh yang sama terhadap cara beragamanya. Melihathubungannya dengan agama Kristen Rumawi dan Majusi Persia,adakah Yaman dapat terpengaruh oleh kedua agama itu dansekaligus mempengaruhi kedua agama tersebut di jazirah Arablainnya? Ini juga yang terlintas dalam pikiran kita, terutamamengenai agama Kristen. Misi Kristen yang ada pada masa itusama giatnya seperti yang sekarang dalam mempropagandakanagama. Pengaruh pengertian agama dalam jiwa serta cara hidupkaum pengembara tidak sama dengan orang kota. Dalam kehidupankaum pengembara manusia berhubungan dengan alam, ia merasakanadanya wujud yang tak terbatas dalam segala bentuknya. Iamerasa perlu mengatur suatu cara hidup antara dirinya denganalam dengan ketak-terbatasannya itu. Sedang bagi orang kotaketak-terbatasan itu sudah tertutup oleh kesibukannyahari-hari, oleh adanya perlindungan masyarakat terhadapdirinya sebagai imbalan atas kebebasannya yang diberikansebagian kepada masyarakat, serta kesediaannya tunduk kepadaundang-undang penguasa supaya memperoleh jaminan dan hakperlindungan. Hal ini menyebabkannya tidak merasa perluberhubungan dengan yang di luar penguasa itu, dengan kekuatanalam yang begitu dahsyat terhadap kehidupan manusia. Hubunganjiwa dengan unsur-unsur alam yang di sekitarnya jadiberkurang.

Dalam keadaan serupa ini, apakah yang telah diperoleh Kristendengan kegiatannya yang begitu besar sejak abad-abad permulaandalam menyebarkan ajaran agamanya itu? Barangkali soalnyahanya akan sampai di situ saja kalau tidak karena adanyasoal-soal lain yang menyebabkan negeri-negeri Arab itu,termasuk Yaman, tetap bertahan pada paganisma agamanenek-moyangnya, dan hanya beberapa kabilah saja yang maumenerima agama Kristen.

Manifestasi peradaban dunia yang paling jelas pada masa itu -seperti yang sudah kita saksikan - berpusat di sekitar LautTengah dan Laut Merah. Agama-agama Kristen dan Yahudibertetangga begitu dekat sekitar tempat itu. Kalau keduanyatidak memperlihatkan permusuhan yang berarti, juga tidakmemperlihatkan persahabatan yang berarti pula. Orang-orangYahudi masa itu dan sampai sekarang juga masih menyebut-nyebutadanya pembangkangan dan perlawanan Nabi Isa kepada agamamereka. Dengan diam-diam mereka bekerja mau membendung arusagama Kristen yang telah mengusir mereka dari Palestina, danyang masih berlindung dibawah panji Imperium Rumawi yangmembentang luas itu.

0 comments:

..:: MY LIVE ::..

Thoriqat Qodhiriyah IKHWAN Ahli BAI'AH 30
Simpang Tiga

..:: ABOUT TAZKIRAH ::..



Rahsia hidup kita

"DIRI" ini lah yang menghidupkan jasad selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI" ini harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita,kerana ia mengandungi banyak rahsia dan serba guna, di dunia dan akhirat, Insyaallah.

Kenal kah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya? Sudah tentu kerana dia datang dari sana, dari MAHA pencipta dan MAHA besar.

Banyak lagi persoalan yang akan timbul apabila kita dapat mengenal "DIRI" kita yang sebenar benar "DIRI" ini, kita harus belajar dari "DIRI" ini:

Dia mengetahui kerana dia datang dari yang MAHA mengetahui

Dia bijak kerana datang dari yang MAHA bijaksana

Dia lah sebaik baik Guru dalam kehidupan kita

Kehidupan sebenar ialah di dalam, dan kehidupan dunia ini mendatang kemudian,

..:: AWARD FOR FRIEND ::..

..:: TAZKIRAH FOLLOWERS ::..

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP